MENGENAL MUHARRAM

Dalam rangka menyambut datangnya bulan Muharram yang merupakan pergantian Tahun/Tahun Baru bagi umat islam, marilah kita sama-sama belajar untuk mengetahui asal mula Muharram dijadikan bulan pertama dalam kalendar Qamariyah, apa saja kejadian penting di bulan itu, apa keutamaannya dan amalan apa saja yang dapat dilakukan di bulan Muharram.

Bagian Ke-1

oleh: Hb Abdurrahman bin Ahmad Assegaf

بسم اللٌه الرٌحمن الرٌحیم

Islam telah menjelaskan tentang bulan-bulan dalam satu tahun, tanggal dan juga hari-hari dalam satu pekan.

Dalam satu tahun telah ditetapkan jumlah bilangan bulannya.

Allah swt berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah SWT adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah SWT di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” {Qs. At Taubah: 36}

Semua bulan adalah mulia, tetapi ada yang termulia diantaranya, yaitu;

 "Ramadhan", hanya bulan Ramadhan yang disebutkan dalam al-Qur'an (Qs. Al-Baqarah: 185), 

"Bulan-bulan Haram", yaitu _Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab.

Nama-nama hari dalam satu pekan juga sudah ada jauh sebelum adanya Rasul saw.

•Berkata Abu Hurairah ra, Rasul saw sambil memegang tanganku, beliau bersabda;

 خَلَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ ، وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ ، وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ ، وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ ، وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ ، وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ ، وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ ، فِي آخِرِ الْخَلْقِ ، فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ ، فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ

"Allah swt telah menciptakan tanah pada hari Sabtu, menciptakan gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan (tumbuhan) pada hari Senin, menciptakan yang dibenci (keburukan) pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, mengembang-biakkan hewan-hewan pada hari Kamis, menciptakan Adam as setelah Ashar di hari Jum’at pada akhir ciptaan, disaat akhir hari Jum’at antara Ashar sampai malam”. [HR. Muslim]

• Berkata Ummu Salamah ra;

إن رسول الله صلى الله عليه وسلم أكثر ما كان يصوم من الأيام يوم السبت والأحد ، كان يقول :  إنهما يوما عيد للمشركين وأنا أريد أن أخالفهم

"Sungguh Rasul saw lebih banyak puasa pada hari Sabtu dan Ahad. Beliau saw berkata bahwa hari Sabtu dan Ahad adalah hari ‘ied orang musyrik dan aku ingin menyelisihi mereka ketika itu.” 

[HR. Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya]

• Berkata Abu Hurairah ra, Rasul saw  bersabda;

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ...

"Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis..." [HR.Muslim]

• Berkata Aus bin Aus ra, Rasul saw bersabda;

من أفضل أيامكم يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه قبض وفيه النفخة وفيه الصعقة...

[HR. Ahmad; Shahih]

Banyak sekali riwayat yang menerangkan adanya hitungan tanggal, semua itu menunjukkan bahwa tanggalan sudah ada di masa sebelum Rasul saw, diantaranya;

• Berkata Ibnu Abbas ra:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ. فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

"Ketika tiba di Madinah, Rasul saw mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura (hari ke 10). Kemudian Rasul saw bertanya, ”Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ”Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah swt menyelamatkan Musa as dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa as berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”. Maka Rasul saw  bersabda ”Kita lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa as daripada kalian.” Lalu setelah itu Rasul saw  memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” 

[HR. Muslim]

• Berkata Mu’adz bin Jabal ra, Rasul saw bersabda;

يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

"Allah swt mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban (tgl 15). Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."

[HR.Thabrani & Ibnu Hibban, Shahih]

• Berkata Abu Dzar ra,  Rasul saw bersabda;

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15."

[HR.Thurmudzi & Nasai. Hasan]

Perhitungan tahun yang berdasarkan peredaran bulan yang dikenal Qomariyah belum ada di masa Rasul saw, dan awal mula ditetapkan perhitungan tahun itu diadakan pada masa kekhalifaan Umar bin Khattab ra, yang kita kenal dengan sebutan Tahun Baru Islam. 

Perhitungan tahun berdasarkan peredaran Matahari yang dikenal dengan sebutan *

Syamsiyah sudah ada yang digunakan oleh orang-orang Musrik.

Allah swt berfirman:

وَلَبِثُوا۟ فِى كَهْفِهِمْ ثَلَٰثَ مِا۟ئَةٍ سِنِينَ وَٱزْدَادُوا۟ تِسْعًا

"Dan para penghuni gua tinggal dalam gua tersebut selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun." {Qs. Al-Kahfi: 25}

-> Berkata Imam al-Zajjaj rhm; Yang dimaksud adalah 300 tahun menurut hitungan Syamsiyah (Masehi) atau 309 menurut hitungan Qamariyah (Hijriyah).

(disampaikan dalam Majelis Talim Safari Subuh Kelurahan Setu Jaktim)

--------------------- oOo --------------------

bersambung...